Pages

Ads 468x60px

Rabu, 05 Januari 2011

GAMAT adalah,,,,

 www.gamatcenter.com




Gamat atau Teripang laut adalah hewan laut yang sudah lama dikenal oleh penduduk sekitar selat malaka sebagai obat tradisional penyembuh luka. Sudah menjadi kebiasaan dari jaman dulu bagi nelayan didaerah itu untuk meminum ektrak gamat sebelum melaut. Walhasil kebiasaan itu membuat mereka kuat dalam melaut.

tripang-3Di Pulau Langkawi, Kedah, gamat – teripang dalam Bahasa Malaysia – digunakan sebagai obat luka ringan, sakit sendi, radang, asma, paru-paru, tekanan darah tinggi, dan kencing manis. Sebagai sumber protein teripang mempercepat penyembuhan luka dalam setelah pembedahan, bersalin normal, dan caesar.

Regenerasi sel
Teripang cespleng menyembuhkan berbagai penyakit. Kemampuannya dalam regenerasi sel jadi alasan utama teripang dipakai menyembuhkan berbagai penyakit,” kata dr Pieter A. W. Pattinama, RS PGI Cikini, Jakarta. Ia memperbaiki sel yang rusak. Di alam regenerasi sel terjadi saat teripang menghindari musuh, lingkungannya tercemar, dan kenaikan suhu air. Kekenyalan jaringan dinding tubuh menyebabkan pemecahan sel kulit luar dan kloaka.

Saat itu juga saluran pernapasan, pencernaan, dan gonad terburai keluar melalui anus atau dinding tubuh yang terpecah. Dalam waktu 9 – 90 hari, teripang kembali utuh. Regenerasi sel juga karena tubuh teripang menjadi habitat belut laut. Anggota keluarga Carapidae seukuran kelingking itu tinggal di perut teripang dan menyantap bahan organik di dalam tubuh. Itu tak membahayakan teripang, sebab ia mampu menumbuhkan kembali sel yang hilang dalam waktu singkat.

Selain mampu meregenerasi sel, teripang kaya akan nutrisi. “Senyawa aktif terbanyak berupa antioksidan, baik untuk perbaikan sel tubuh manusia,” ujar dokter alumnus Universitas Indonesia itu.

Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim dari Universitas Kebangsaan Malaysia teripang mengandung 86% protein. Proteinnya mudah diuraikan oleh enzim pepsin. Dari jumlah itu sekitar 80% berupa kolagen. Itu sebagai pengikat jaringan dalam pertumbuhan tulang dan kulit. Dalam pertumbuhan tulang, suplemen kalsium saja tidak cukup, lantaran tulang terdiri dari kalsium fosfat dan kolagen sebagai pengisi. Tanpa kolagen tulang menjadi rapuh dan mudah pecah bak kaca. Sebaliknya bila tanpa kalsium, tulang akan kenyal seperti karet.
Kandungan lain adalah mucopolusacharida (MPS) populer sebagai glycosaminoglycans (GAGs). Dalam bentuk kondritin sulfat memulihkan penyakit-penyakit sendi dan membangun kembali tulang rawan. GAGs sintesis dijual di maskapai penerbangan Singapore Airlines. Zat itu menghilangkan linu sendi akibat duduk terlalu lama. Cara kerjanya dengan merangsang tubuh mensekresikan cairan synovial untuk lubrikasi persendian.

“MPS bersama GAGs memberikan efek lendir pada dinding sel,” kata Dr Muhilal, ahli gizi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Bogor. Artinya teripang berfungsi sebagai antithrombogenik untuk mencegah penggumpalan melalui pengenceran darah.




Omega 3
Khasiat teripang juga didukung oleh kandungan EPA dan DHA – keduanya termasuk asam lemak omega 3. Faedahnya menghambat proses penuaan, menurunkan kolesterol jahat LDL dan VLDL dalam tubuh sehingga mengurangi risiko penyakit jantung. Teripang tidak mengandung kolesterol, baik untuk orang yang punya penyakit jantung,” kata Sinru Sani Yang, ahli pengobatan cina di Kelapagading, Jakarta Utara. Menurut Muhilal, EPA dan DHA yang berantai panjang dan berikatan rangkap memulihkan jaringan yang rusak serta meningkatkan kinerja otak dan mata.
Meningkatnya kinerja indra penglihatan karena fungsi mineral seng dalam mengurai karoten menjadi vitamin A. Ada 200 macam enzim membutuhkan seng agar berfungsi,” ujar doktor Biokimia Gizi alumnus University of Liverpool. Seng juga dibutuhkan prostat. Jika jumlah seng pada prostat tidak memadai, terjadi pembengkakan atau hipertrofi . Prof Mohamad Yusuf dari klinik Citra Insani, Sukabumi, yakin gamat memperkuat kerja ginjal untuk menyaring zat-zat yang masuk ke organ itu. Fungsi itu optimal jika diolah, bersih dari pasir dan bau asin laut. Jika tidak, memacu kerusakan ginjal.

Mineral lainnya adalah kromium membantu kinerja insulin. Caranya melalui penyerapan glukosa berlebih dalam darah dan menyedot glukosa masuk jaringan darah lebih cepat. Ini menyebabkan konsumsi teripang mencegah serta memulihkan penyakit diabetes mellitus.

Anti HIV
Penelitian terbaru Institut Kimia Universitas Los Banos, Filipina, mengungkap teripang dapat menjadi agen antitumor dan sebagai obat Human Immunodefi siensy Virus (HIV). Yang paling berpengaruh adalah gula bernama lektin. Senyawa lektin bersifat mitogenik atau sel berkembang biak cepat dan antimikroba. Selain itu, lektin efektif melawan kanker otot pada tikus serta kanker paru-paru manusia dengan dosis masing-masing 5 dan 50 mikrogram. Lektin berefek terapi bagi HIV karena mampu menggumpalkan sel jahat. Itu terlihat ketika diuji dalam laboratorium dengan menggunakan sel limfoid.

Teripang membersihkan pasir laut dari serpihan endapan benda-benda atau lumpur organik di dasar laut. Ia mengisap, melumatnya, dan yang tersisa adalah pasir bersih. Senjatanya berupa gas holotrin yang beracun bagi ikan, tetapi hanya berakibat iritasi mata dan kulit pada manusia. Karena ampuh membunuh ikan, racun gamat kini dikembangkan sebagai obat antiseptik alami untuk melawan kanker dan infeksi.

Saat ini sudah beredar produk ekstrak teripang. Stichopus hermanii yang lebih dikenal dengan teripang emas diolah menjadi produk suplemen berupa jeli maupun kapsul, sampo, krim dan gel, pasta gigi, krim badan, serta minyak urut. Dengan segenap keistimewaan itu harapan kesembuhan disandarkan pada mentimun laut. (Vina Fitriani)

diolah dari majalah trubus

www.gamatcenter.com

Khasiat Gamat yang Dahsyat, GAMAT bagi LUPUS

Kengerian itu berawal pada sebuah siang nan terik. Ketika berlibur di Yogyakarta, alumnus Universitas Diponegoro itu menyempatkan diri ke Malioboro. Di pusat keramaian itu tiba-tiba mata kaki terasa amat nyeri, seperti dipukul palu. Tak kuasa menahan nyeri, ia pun menjerit sehingga puluhan pasang mata tertuju padanya.

Bayangan kematian menyergap benak Rachma Dwiyanti ketika dokter mendiagnosis lupus. Perempuan 32 tahun itu gontai keluar dari ruang praktek. Tiba-tiba saja ia takut menghadapi kehidupan. Maklum, sebulan silam nyawa adiknya terenggut karena penyakit itu. Haruskah ia mengikuti jejak sang adik menuju ke haribaan-Nya?

Semula Rachma Dwiyanti mengira terkilir akibat kelelahan. Itu diperkuat pernyataan ahli refleksi yang ditandangi beberapa saat setelah peristiwa terjadi. Setelah dipijit satu jam, rasa nyeri lenyap. Namun, seminggu berselang, ketika Rachma kembali ke Banjarmasin, rasa nyeri kembali hinggap. Kali ini, rasa nyeri tak mempan diurut. Ia tak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya lantaran nyeri meluas. “Jika kambuh, jalan menjadi susah,” kata Rachma. Wanita kelahiran 21 Januari 1974 itu berbaring di tempat tidur lantaran tak berdaya melakukan aktivitas apa pun.

lupus1Selain nyeri di seluruh sendi, di tangan kerap muncul benjolan. Jika sudah begitu, ia demam dan tangan tak mampu digerakkan. Menjelang malam penghujung Mei 2005, nyeri hebat ia rasakan, sehingga berjalan pun terseok-seok. Suaminya, Muhammad Frisyal Pattisahusiwa yang baru pulang dari bekerja terkejut. Frisyal baru menyadari penyakit istrinya bukan sekedar pegal linu yang mudah disembuhkan obat warung. Ia langsung melarikan Rachma ke rumah sakit yang berjarak 40 km dari rumahnya.

Diagnosis dokter menunjukkan penyakit yang diderita Rachma bukan sembarang rematik. Lantas ia dirujuk ke ahli rematologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Di sana ia menjalani serangkaian tes imunologi dan serologi. Hasilnya, ANA (antinuclear AB) pada darah ibu 2 anak itu positif kuat. Nilai C3 hanya 72 mg/dl jauh di bawah kisaran normal, 90-180 mg/dl. Artinya ia mengidap Sistemic Lupus Erythema (SLE) yang lebih dikenal dengan sebutan lupus. ANA merupakan parameter lupus.

Jika positif berarti ada aktivitas antibodi penyebab lupus. Sedangkan C3 dan C4, bagian kelompok protein globulin darah penghambat terjadinya peradangan dan infeksi. Jika nilainya di bawah kisaran, berarti mudah terjadi reaksi radang penyebab linu. Setelah 6 bulan bergelut dengan nyeri sendi, Rachma sadar penyakitnya sama dengan penyebab kematian sang adik. Sebelumnya ia sempat curiga, tetapi dari berbagai informasi yang ditelusuri sangat jarang saudara sekandung mengidap lupus. Namun, ia merasa beruntung penyakit ini terdeteksi lebih awal dibandingkan adiknya.

Sekitar 12 tahun dokter memvonis Dina -begitu adiknya dipanggil- hanya nyeri rematik. Saat Dina merasa kesakitan ketika disentuh, anggota keluarga lain mengira ia bercanda. Lima bulan menjelang ajal barulah ketahuan ia mengidap penyakit kelebihan imun.

Kelebihan imun akibat tubuh memberi reaksi berlebih terhadap rangsangan benda asing. Kemudian tubuh memproduksi terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditunjukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Sebab antibodi yang diproduksi berupa antinuclear AB (ANA) dan Anti double stranded DNA (Anti ds DNA) yang justru merusak tubuh.

“Gejalanya biasa-biasa saja, sehingga banyak dokter yang tidak mengetahui itu adalah gejala lupus. Banyak penderita lupus yang meninggal karena tidak terdeteksi secara benar”, ujar dr. Toga Iwanoff Kasjmir SpPD-KR, ahli rematologi RSCM. Gejala penyakit ini hanya berupa demam, nyeri sendi, lemah atau lesu, dan rendahnya trombosit.

Agar tidak terjadi kesalahan diagnosis, ahli-ahli medis menggunakan daftar 11 kriteria ARA (American Rheumatism Association) untuk mendiagnosis lupus. Di antaranya ruam diskoid atau bercak putih di wajah, ruam malar kupu-kupu, radang selaput paru-paru atau jantung, dan kelainan ginjal– protein dalam air kencing melebihi 500 mg/24 jam.

Indikasi lain, radang sendi non-erosif pada 2 sendi atau lebih, kelainan darah seperti anemia, leukopenia, trombositopenia, fotosensitivitas (sensitif terhadap sinar matahari), dan kelainan sistem saraf kejang atau kelainan jiwa.

Sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, kelaian immunologi (anti ds DNA positif, anti antibodi positif atau sel LE positif), anti-antibodi positif atau sel LE positif), dan kadar antibodi -antinuklir (ANA) abnormal) juga menjadi pertanda serangan lupus. Jika terdapat 4 gejala dari 11 parameter di atas, maka seseorang didiagnosis mengidap lupus.

“Sayangnya, gejala itu muncul dalam waktu panjang”, kata dokter alumnus Universitas Indonesia itu. dari satu gejala ke gejala lain kerap berselang satu tahun.

Wajah Rembulan

Untuk mengatasi lupus, Rachma menenggak obat-obat mengandung steroid dan metrotreksit untuk kanker. Obat itu dikonsumsi agar serangan lupus tidak meluas ke organ tubuh lain. Namun, mengasup bahan kimia itu justru menambah penderitaan.

“Tiga gigi saya patah dalam satu tahun”, kata Rachma. Steroid memang bahan kimia pengeropos kalsium tulang dan gigi. selain itu, wajahnya membulat -dikenal dengan istilah moonface (wajah rembulan)-, kulit kering, rambut rontok, tulang punggung linu setiap saat, asam urat meningkat, dan lambung perih. Walau begitu, Rachma tetap mengkonsumsinya. Sebab, obat-obatan lupus memang hanya steroid.

Awal Maret 2006, Rachma membaca artikel Trubus tentang tripang (sea cucumber) mengendalikan lupus sendi. Lantaran ingin mempercepat kesembuhan, Rachma langsung mencobanya. Setelah seminggu mengkonsumsi, penderitaannya berkurang. Linu hilang, rambut menjadi tebal, kulit kembali kenyal dan halus. Sebelumnya, efek steroid membuat kulit Rachma kusam dan kering.

Kabar gembier itu juga dibuktikan melalui tes laboratorium setelah satu bulan konsumsi gamat (tripang). Hasilnya, niai ANA negatif, C3 sebagai aktivitas protein antibodi berkisar normal dengan angka 98 mg/dl, C4 meningkat ke angka 20 mg/dl, dan Laju Endap Darah 19 mm/jam. Ginjalnya diperiksa untuk mengetahui efek samping konsumsi gamat. Nilai uretum 15 mg/dl, tetap pada ambang batas 13-43 mg/dl dan kreatinin 0,6 mg/dl, pada kisaran normal 0,5-0,9 mg/dl.

“Dokter bilang, lupus saya lebih terkendali,” kata Rachma. Kesehatan itu dapat bertahan asal ia menghindari matahari langsung pada pukul 10.00-15.00, istirahat cukup dan mengasup makanan bergizi.

Menurut Howard Benedikt, MS, DC ahli nutrisi dari Long Island University, Amerika Serikat, menyebutkan vitamin E, omega-3 EPA, dan kelompok antioksidan gamat berpengaruh dalam pembuangan sitokinin. Hasil temuan Dr. Mittchell Kurk direktur medis Biomedical Revitalization Center of Laurence, New York, menunjukkan gamat meningkatkan kesehatan fisik bagi 70% pengidap radang atau linu sendi, tanpa efek samping. Sebab gamat memiliki komponen kondroprotektif yang memperbaiki tulang muda dengan merangsang metabolisme anaboliskondrosit serta menghambat reaksi katabolisme saat peradangan.

Laporan Khusus Majalah Trubus Edisi: 441 – Agustus 2006/XXXVII, hlm. 122



www.gamatcenter.com